Analisis Sosiologis Hubungan Agama dan Budaya Tradisi Koloman Dalam Penguatan Keyakinan Keagamaan Masyarakat Madura

Penulis

  • dini sabila fakultas keguruan dan pendidikan, universitas Madura Penulis

Kata Kunci:

Agama, budaya, tradisi

Abstrak

Fokus penelitian ini adalah bagaimana agama dan budaya berhubungan dengan tradisi Koloman, serta peran dan pengaruhnya dalam memperkuat iman masyarakat Madura. Penelitian ini dilakukan dari sudut pandang sosiologi agama. Studi lapangan ini jenisnya kualitatif. Teori sosiologi agama digunakan untuk menghasilkan tiga temuan penelitian. Pertama, Koloman muncul dalam tradisi Madura sebagai tradisi lokal yang berfungsi sebagai slametan, permohonan doa, dan cara untuk memperkuat ikatan dan penghormatan terhadap leluhur Madura. Kedua, Koloman berkembang menjadi tradisi yang lebih besar setelah dianggap sebagai tradisi lokal pada awalnya. Hubungan antara agama dan budaya dalam tradisi Koloman dibentuk melalui proses kontak dan konfirmasi. Pada saat kontak, agama dan budaya dianggap sebagai realitas yang berbeda, tetapi mereka memiliki kesamaan, seperti fakta bahwa keduanya hidup bersama dalam masyarakatAgama dan budaya dianggap sebagai realitas sosial yang saling melengkapi saat konfirmasi. Dalam situasi ini, tradisi dan kebudayaan Koloman berfungsi sebagai alat untuk menyebarkan atau mendakwah agamaSebaliknya, kebudayaan dipimpin oleh agama, yang membuat pelaksanaan Koloman lebih signifikan karena mencakup aspek spiritual dan keagamaan. Tiga nilai—nilai keyakinan, nilai etik, dan nilai sosial—menggambarkan aspek spiritual dan keagamaan dalam tradisi Koloman dari sudut pandang sosiologi agama.

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Referensi

M. (2018). Pendidikan Islam; Pengertian, Ruang Lingkup dan Epistemologinya. Inspiratif Pendidikan, 7(1), 147. https://doi.org/10.24252/ip.v7i1.4940

Abdullah, S. (2007). Pesantren, Jati Diri dan Pencerahan Masyarakat (I). Said Abdullah Istitute Publishing.

Braverman, J. M. (2015). Science and Faith: A New Introduction by John F. Haught. Theology Today, 72(2), 236–237. https://doi.org/10.1177/0040573615578383a

Beyers, J. (2017). Religion and culture: Revisiting a close relative. HTS Theological Studies, 73, 1–9.

Bakar, A. (2017). Nilai-nilai Pendidikan pada Ayat-ayat Amtsal dalam Al-Quran Surah Albaqarah. SYAMIL: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 5(1). https://doi.org/10.21093/sy.v5i1.911

Bayuadhy, G. (2015). Tradisi—Tradisi Adiluhung Para Leluhur Jawa (E. D. Editor, Ed.; Cet. 1). Dipta.

Agus Purnomo. (2014). Politik Hukum Elite Politik Kabupaten Pamekasan Tentang Perda Syariat. Istinbath: Jurnal Hukum Islam IAIN Mataram, 13(1).

Arifin, Z. (2014). Pendidikan Islam dalam Perspektif Filsafat Ilmu. 01, 20.

Bruinessen, M. van. (1995). “Tarekat and Tarekat Teachers in Madurese Society”. In Across Madura Strait: The Dynamics of an Insular Society, edited by Kees van Dijk, Huub de Jonge, and Elly Touwen- Bouwsma. KITLV Press.

Cech, P. J. (2005). John F. Haught: Deeper Than Darwin: The Prospect for Religion in the Age of Evolution. Isis, 96(3), 467–468. https://doi.org/10.1086/498810

Dudija, N. (2019). Digital Transformation: Is Gonna Be Culture Shock? Proceedings of the 1st International Conference on Psychology, 269–275. https://doi.org/10.5220/0009447602690275

Claxton, M., & Sector, U. (1994). Culture and development: A study. Http://Lst-Iiep.IiepUnesco.Org/Cgi-Bin/Wwwi32.Exe/[In=epidoc1.in]/?T2000=004566/(100).

Croucher, S., Rahmani, D., Zeng, C., & Sommier, M. (2016). Religion, culture, and communication. https://doi.org/10.1093/acrefore/9780190228613.013.166

De Jonge, H. (1989). Agama, Kebudayaan, dan Ekonomi: Studi Interdisipliner tentang Masyarakat Madura. Rajawali Press.

Deltete, R. J. (2010). John F. Haught: God and the New Atheism: A Critical Response to Dawkins, Harris, and Hitchens. Philosophy in Review, 30(6), 404+. Gale Academic OneFile.

Dzulkarnain, I. (2017). Perempuan Madura, Gender, dan Pembangunan: Telaah Kritis Eksistensi Kebudayaan Madura dalam Era Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Gender. Pusat Kajian Sosiologi UTM bekerjasama dengan Anggota IKAPI

Foucault, M. (1980). Power/ Knowledge: Selected Interviews and Other Writings, 1972-1977. Pantheon Books.

Hannan, A. (2018). Perempuan Madura dan Pembangunan Daerah Berbasis Berkelanjutan (SDGS). Jurnal Kajian Islam Interdisipliner, 3(1), 23.

Geertz, C. (1960). The Javanese Kijaji The Changing Roles of Cultural Broker dalam Comparative Studies in Society and History. Comparative Studies in Society and History, 2(2), 228–249. https://doi.org/doi:10.1017/S0010417500000670

Hannan, A., Azizah, S., & Atiya, H. (2020). Dinamika Pesantren dalam Merespons Pandemi Covid-19 di Madura. DINIKA : Academic Journal of Islamic Studies, 5(2). http://ejournal.iainsurakarta.ac.id/index.php/dinika/article/view/2923

Haryanto, J. T. (2015). Relasi Agama dan Budaya dalam Hubungan Intern Umat Islam. SMART, 1(1). https://doi.org/10.18784/smart.v1i1.228

Haught, J. F. (2006). Is Nature Enough?: Meaning and Truth in the Age of Science. Cambridge University Press.

Hefni, M. (2009). Patron-Client Relationship pada Masyarakat Madura. KARSA, 15(1), 12.

Hidayati, T. (2012). Kompolan: Kontestasi Tradisi Perempuan Madura. Karsa: The Journal of Social and Islamic Culture, 19. https://doi.org/10.19105/karsa.v19i2.63

Hordern, J. (2020). Religion, culture and conscience. Medicine, 48(2). https://doi.org/10.1016/j.mpmed.2020.07.007

Khoirunnisa, K., Pertiwi, S. Y., Listia, R., & Dahliyana, A. (n.d.). Tradisi “ngameli” dalam perspektif agama islam dan budaya pada mayarakat gedebage bandung. 11.

Lase, D. (2019). Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Sundermann, 1(1), 28–43. https://doi.org/10.36588/sundermann.v1i1.18

Luthfi, K. M. (2016). Islam Nusantara: Relasi Islam dan Budaya Lokal. SHAHIH : Journal of Islamicate Multidisciplinary, 1(1), 1. https://doi.org/10.22515/shahih.v1i1.53

Mahbub, S., & Madura, F. U. I. (2019). Tradisi Koloman Memperkuat Kearifan Lokal Masyarakat. Jurnal Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman, 5(2), 9.

Marzali, A. (2017). Agama dan Kebudayaan. Indonesian Journal of Anthropology, 1(1). https://doi.org/10.24198/umbara.v1i1.9604

Maulida, S. (2020). Kompolan Keagamaan di Desa Prenduan, Analisis Eksistensialisme Soren Kierkegaard. El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat, 4(1). https://doi.org/10.28944/el-waroqoh.v4i1.501

Müller, H.-P. (2019a). Émile Durkheim: Der Soziologe und sein Werk: Studien zu Émile Durkheims Forschungsprogramm (pp. 9–34). https://doi.org/10.1007/978-3-658- 21163-9_2

Müller, H.-P. (2019b). Émile Durkheims Forschungsprogramm: Studien zu Émile Durkheims Forschungsprogramm (pp. 37–59). https://doi.org/10.1007/978-3-658-21163-9_3

Nurhayati, I. (2019). Telaah Konseptual Pendidikan Barat dan Islam. TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman, 8(1), 118. https://doi.org/10.36815/tarbiya.v8i1.352

Oktafia, R., & Mawardi, imron. (2017). Islamic Values in The Tradition of Samin Community at East Java. QIJIS; Qudus International Journal of Islamic Studies, 5(1). http://dx.doi.org/10.21043/qijis.v5i1.2027

Okwueze, M. (2019). Religion, culture and secularism (pp. 83–102). https://doi.org/10.4324/9780429441226-6

Oza, P. (2020). Religion, Culture and the Process of Marginalization. SSRN Electronic Journal. https://doi.org/10.2139/ssrn.3644854

Papilloud, C. (2018). Solidarity: Émile Durkheim, Gaston Richard and Social Cohesion (pp. 29–65). https://doi.org/10.1007/978-3-319-65073-9_2

Rellihan, M. (2011). John F. Haught: Making Sense of Evolution: Darwin, God, and the Drama of Life. Philosophy in Review, 31(1), 42+. Gale Academic OneFile

Roibin, R. (2012). Agama dan Budaya-Relasi Konfrontatif Atau Kompromistik. JURISDICTIE, 1(1). https://doi.org/10.18860/j.v0i0.1590

Rozaki, A. (2004). Menabur Kharisma Menuai Kuasa; Kiprah Kyai dan Blater Sebagai Rezim Kembar di Madura. Pustaka Marwa.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R & D, Cet. XV. ALFABETA

Syarif, Z., & Hannan, A. (2020). Kearifan Lokal Pesantren sebagai Bangunan Ideal Moderasi Islam Masyarakat Madura. ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman, 14(2), 220–240. https://doi.org/10.15642/islamica.2020.14.2.220-240

Syarif, Z., & Thabrani, A. M. (2020). Entrepreneurship pada Masyarakat Kelompok Tani Melalui Pendidikan Koloman Sholawatan. NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam, 17(1), 75. https://doi.org/10.19105/nuansa.v17i1.3011

Taufiq Ari Nugroho, B., & Mustaidah. (2017). Identifikasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Pemberdayaan Masyarakat pada PNPM Mandiri. Jurnal Penelitian, 11(2).

Tolchah, M. (2015). Filsafat Pendidikan Islam: Konstruksi Tipologis dalam Pengembangan Kurikulum. TSAQAFAH, 11(2), 381. https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v11i2.274

Willig, C., & Rogers, W. S. (2020). The SAGE Handbook of Qualitative Research in Psychology. https://doi.org/10.4135/9781526405555

Wakefield, J. R. H., Sani, F., Madhok, V., Norbury, M., Dugard, P., Gabbanelli, C., Arnetoli, M., Beconcini, G., Botindari, L., Grifoni, F., Paoli, P., & Poggesi, F. (2017). The Relationship Between Group Identification and Satisfaction with Life in a CrossCultural Community Sample. Journal of Happiness Studies, 18(3), 785–807. https://doi.org/10.1007/s10902-016-9735-z

Diterbitkan

02/09/2024